Test Footer

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Ads by Faceblog Evolutions

Sabtu, 21 Maret 2015

Suka menggigit-gigit kuku pertanda perfeksionis

Pernahkah Anda mendapati seseorang atau juga kerabat atau teman memiliki kebiasaan menggigit kuku? Menurut para peneliti, kebiasaan itu menjadi penanda bahwa seseorang tersebut adalah perfeksionis.

Para peneliti dari University of Montreal, Kanada melakukan seragam penelitian yang mengikutsertakan 48 relawan yang 24 di antaranya adalah penderita perilaku berulang, seperti menggigit kuku, merobek kulit atau juga memutar-mutar rambut.

Dari penelitian dengan cara menjawab kuesioner untuk menilai perasaan termasuk kebosanan, kemarahan, rasa bersalah, marah dan kecemasan, terungkap bahwa orang-orang yang mudah bosan dan frustasi lebih mudah melakukan hal yang repetitif seperti menggigit-gigit kuku dan sejenisnya. Dan hal ini merupakan penanda bahwa orang tersebut tergolong orang yang perfeksionis.

Seperti yang dikutip dari Topsante.com, orang-orang perfeksionis tidak memiliki kemampuan untuk bersantai dan melakukan aktivitas dengan kecepatan normal. Oleh karenanya, mereka akan lebih mudah frustasi dan tidak puas ketika apa yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan harapan atau juga ketika apa yang mereka rasakan dan lihat tidak sesuai dengan keinginan mereka.

"Suatu fakta bahwa orang-orang yang sering melakukan hal-hal repetitif seperti menarik/memainkan rambut (trikotilomania), mengelupaskan kulit (dermatillomanie) atau juga menggigit-gigit kuku adalah suatu sifat orang perfeksionis. Mereka melakukan hal tersebut sebagai upaya memberikan bentuk penghargaan diri dan hal tersebut tidak mereka sadari," jelas Kieron O'Connor, seorang psikolog dari universitas tersebut.

Melakukan hal-hal repetitif tersebut, tidak hanya untuk memberikan penghargaan diri saja, namun menurut penelitian, hal ini juga merupakan aksi untuk mengurangi frustasi dan kebosanan serta pengalihan perhatian.

0 komentar:

Posting Komentar