Test Footer

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Faceblog Evolutions
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery
http://mas-andes.blogspot.com

Ads by Faceblog Evolutions

Rabu, 19 November 2014

Syarifuddin Khalifah Bocah Menggemparkan Dunia

1.    Syarifuddin khalifah
Betapa berat rasanya batin kedua orang tua Syarifuddin Khallifah ketika mendengar kalimat-kalimat aneh diucapkan anaknya, ternyata kalimat yang dilontarkan oleh anaknya itu adalah ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Syarifuddin(atau Syarif-iddin) Khalifah, adalah seorang anak ajaib, lahir di Arusha, pada bagian utara tanzania (sebuah negara di Afrika Timur), pada bulan Desember 1993. Pada saat itu Muslim disana hanya minoritas dan berbahasa Arab bukan asli di Tanzania. Orang tuanya Syarifuddin adalah penganut agama Kristen Katolik. Bahsa ibu mereka adalah bahasa Swahili dan mereka tidak tahu bahasa Arab.
          Ketika ia masih kecil, orang tuanya (yang beragama Kristen) menyadari bahwa ia mampu membaca seluruh Al-Qur’an dengan hati, meskipun tubuh tidak pernah mengajarkan dia melakukannya. Pada usia dua bulan, ia menolak untuk menyusui air susu ibunya.
          Pada usia empat bulan, ia mulai membaca ayat-ayat dari Al-Qur’an. Pada saat ia berusia satu tahun, ia mampu membaca Al-Qur’an secara keseluruhan dan melanjutkan untuk dapat berkhotbah dalam bahasa Arab, Swahili dan Perancis tanpa pendidikam formal.
          Hal ini melaporkan bahwa kata-kata pertama adalah: “Anda orang bertobat dan Anda akan diterima oleh Allah” dan ia mengucapkan kata-kata dalam bahasa Arab. Orang tua yang bersangkutan awalnya mengira ia kerasukan setan dan pendeta Kristen menyuruh untuk berdoa bagi bayi. Akhirnya, tetangga muslim mampu menafsirkan pidato Syarif. Setelah orang tuanya mengakui bahwa ia adalah keajaiban dari Tuhan, orang tuanya masuk Islam.
          Selain itu, meskupin fakta bahwa ia berasal dari Tanzania, ia berbicara bahasa Arab dengan lancar selain 4 bahasa lain (Inggris, Perancis, Italia, Swahili). Dia mampu mengambil bahasa sangat cepat, ia pernah berkata: “Aku pergi ke Kongo dan mendengar orang berbicara Lingala (bahasa lokal) saya langsung bisa mulai bicara itu. “Hari ini, dia memberikan khotbah dan ceramah di Afrika dan Eropa yang menarik ribuan orang untuk mendengarkan dia. Karena anak ini, ribuan orang telah masuk Islam.
Kisah Anak Penghafal Al-Qur’an, Syarifuddin dari Afrika
                   https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSYu15kifEAeosQLMHxJIMEBCSz95pnWH29ujai7GqaC09DBU4Q
          Syarifuddin Khalifah yang terlahir dari keluarga Kristen Katolik ternyata mampu menghafal Al-Qur’an di usia 1,5 tahun. Allah swt memperlihatkan keajaiban bicah Arusha, kota kecil di utara Tanzania, Afrika.
          Arusha adalah sebuah kota di utara Tanzania. Ini adalah ibukota Daerah Arusha yang mengklaim populasi 1.288.088, termasuk 516.000 untuk Distrik Arusha (sensus 2007). Arusha dikelilingi oleh beberapa pemandangan Afrika yang paling terkenal dan taman nasional. Terletak di bawah Gunung Meru di tepi timur cabang timur Great Rift Valley, memiliki iklim yang sejuk dan dekat dengan Serengeti, Ngorongoro Crater, Danau Manyara, Olduvai Gorge, Tarangire Taman Nasional, dan Gunung Kilimanjaro, serta memiliki sendiri Arusha Taman Nasional di Gunung Meru. Arusha adalah hubungan diplomatik internasional utama. Kota tuan rumah dan dianggap sebagai ibukota de facto dari Masyarakat Afrika Timur. Sejak tahun1994, kota ini juga menjadi tuan rumah Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda. Ini adalah kota multikultural dengan meyoritas penduduk Afrika, minoritas Arab dan India yang besar, dan banyak di Eropa dan Amerika, terlibat dalam urusan diplomatik dan industri pariwisata yang berkembang pesat di lokal. Agama dan denominasi penduduk Arusha itu adalah Katolik, Anglikan, Yahudi, Islam, dan Hindu.
          Bahwa dikisahkan, penduduk di Arusha yang hanya berjumlah 1.2 juta orang, dimana mayoritas penduduk beragama Kristen, baik Kristen Anglikan dan Kristen Katolik, lahir anak yang di usia 4 bulan sudah mampu membaca ayat suci Al-Qur’an. Anak pasangan Francis dan Domisia ini pun semakin membuat kehebohan ketika di usianya yang masih beberapa hari, menolak untuk dibaptis di Kingori Baptis Church.
          “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah na jumba wake Muhammad SAW!”
          Begitulah Syarifuddin kecil mengucapkan pada kedua orang tuanya dalam bahasa Arusha. “Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.” Jauh setelah acara pembaptisan yang gagal, Allah SWT makin memperlihatkan kebenaran ajaran-Nya dengan memperlihatkan kemampuan Syarifuddin menghafal Al-Qur’an maupun shalat lima waktu tanpa ada yang mengajarkan maupun mencontohkan.
          Melihat keajaiban demi keajaiban, Francis dan Domisa akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Meraka resmi masuk Islam dengan disaksikan oleh Ustadz Ismael. Penduduk yang sebelumnya mayoritas beragama Kristen pun mulai percaya kebenaran dari Allah swt dan meraka ramai-ramai masuk Islam. Tak heran, kini ribuan orang telah diislamkan oleh Syarifuddin.
          Suatu ketika Syarifuddin yang sudah digelari Syekh datang ke Ethiopia. Ribuan orang hadir di stadion Ethiopia. Tak Cuma kaum muslimin, justru yang hadir mayoritas umat Kristiani. Harap maklum, anak yang terlahir dari keluarga non-muslim memiliki magnet yang bagitu kuat di kalangan Kristiani. Mereka yang tidak percaya maupun setengah percaya ingin melihat langsung sosok Syarifuddin. Bahkan, mereka yang tidak percaya sempat mengatakan pada Syekh, “Are you Jesus?” Kemudian dengan tenang Syekh Syarifuddin menjawab, “No...I’m not Jesus, I’m created by God. The same God who created Jesus.” Di stadion Ethiopia itu pula, bocah ini membimbing umat Kristiani untuk mengucap dua kalimat syahadat: Asyhdu an-laa ilaaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah.Subhanallah!

          Keajaiban Syarifuddin serupa dengan Muhammad Husein, kisah nyata tentang Muhammad Husein sudah di bahas di BAB sebelumnya, yaitu seorang anak kecil berasal dari Iran ia juga diberkahi oleh Allah SWT dapat mengahafal seluruh ayat Al-Qur’an tetapi proses pengahafalan mereka berbeda. Jika Muhammad Husein sejak dari kandungan ibunya, ia sudah didengarkan seluruh ayat-ayat Al-Qur’an dan juga dia bacakan oleh kedua orang tuanya. Sedangkan Syarifuddin berbeda dengan Husein, Syarifuddin tidak pernah belajar Al-Qur’an dia pun tidak pernah juga memasuki dunia pendidikan tentang Al-Qur’an. Tentu saja karena Syarifuddin merupakan anak dari sebuah penganut agama kristiani. Ia pun tidak permah mendengarkan sepatah kata-pun becaan ayat-ayat Al-Qur’an. Mungkin kita kebingunan bagaimana seorang anak kecil yang sejak kecil tidak pernah mendengar atau membaca Al-Qur’an dapat menghafal Al-Qur’an.
          Hal yang membuat kita tercengang kembali di saat membancanya adalah ketika Syarifuddin berumur 1,5 tahun ia sudah mampu mengerjakan shalat lima waktu, bagaimanakah ia mampu mengerjakan shalat sedangkan umurnya masih 1,5 tahun? Dari mana kemampuan itu? Sedangkan orangtuanya belum lalam masuk Islam dan masih belajar tentang Islam, dimana anak seumur itu harus melalui proses meniru dalam artian apapun yang dilakukan orang-orang yang dillihatnya, kemungkinan akan ditiru kembali.
          Syarifuddin Khalifah sangatlah berbeda ia terlahir tanpa pernah melihat sebuah keteladanan dari keluarganya dalam hal ibadah. Apalagi shalat yang dilakukan pada setiap gerakannya di ikuti dengan sebuah doa-doa tertentu.
          Begitulah kuasa Allah kepada setiap hamba-hamba-Nya. Dia adalah Maha menjadikan segala yang dikehendakinya, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan-Nya karena dia pencipta dari segala sesuatu di muka bumi ini.

0 komentar:

Posting Komentar